Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Google: kalau tak mau disadap, jangan gunakan Gmail!

Gambar
Selama ini Google diam saja ketika layanan emailnya diduga ciderai privasi pengguna. Sekalinya berbicara mengenai masalah ini, pernyataan Google setidaknya menyakiti para penggunanya. Seperti yang dilansir The Guardian (15/8), Google akhirnya memberikan pertanyaan seputar privasi pengguna Gmail. Dalam sebuah pernyataan di forum persidangan, Google menyatakan bahwa privasi pengguna bukanlah masalah mereka. "Google akhirnya mengakui bahwa mereka tak menghormati privasi pengguna. Orang harusnya memegang perkataan ini, jika mereka khawatir dengan privasi, sebaiknya jangan gunakan Gmail," kata John Simpson, perwakilan Consumer Watchdog. Consumer Watchdog sendiri adalah sebuah grup advokasi yang memang lantang dalam memperkarakan masalah privasi dalam Gmail ini ke tingkat hukum. Terlebih, hal ini semakin memanas setelah Google ketahuan terlibat jaringan NSA yang menghalalkan pemerintah AS untuk menyadap seluruh aktivitas penggunanya termasuk Gmail. Google sendiri mengang

Orang ber-IQ tinggi cenderung menolak keyakinan ketuhanan

Gambar
Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Social Psycology Review, IQ seseorang mempengaruhi pandangan orang tersebut terhadap agama. Dilansir dari Softpedia (13/8), para peneliti mengatakan bahwa jika dirata-rata, orang atheis lebih pintar dari orang yang agamis atau religius. Semakin tinggi IQ seseorang, maka individu tersebut cenderung lebih sulit untuk menerima keyakinan yang disajikan, dan cenderung memilih untuk membentuk pandangan mereka sendiri tentang dunia. Peneliti dari Universitas Rochester, setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari 63 studi ilmiah, mengklaim bahwa orang-orang pintar lebih sulit untuk menjadi individu yang religius. Dari jumlah tersebut, 53 di antaranya menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kecerdasan dan keagamaan. Karena dari itu kitapun harus semakin meningkatkan keyakinan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Membiarkan laptop dalam keadaan ter-charge akan merusak baterai ?

Gambar
Salah satu kendala yang sering dialami oleh perangkat laptop adalah kerusakan baterai. Tidak sedikit yang menganggap bahwa meninggalkan laptop dalam keadaan ter-charge secara terus menerus akan merusak baterai. Namun anggapan tersebut sama sekali tidak benar. Dilansir dari Huffington Post, baterai laptop tidak akan rusak jika terus menerus dalam keadaan ter-charge, kecuali baterai laptop Anda tidak menggunakan teknologi lithium. Anggapan tersebut mungkin benar jika baterai laptop berbasis nikel. Namun kebanyakan perangkat elektronik dan mobile saat ini menggunakan baterai berbasis lithium, yang tidak akan rusak hanya karena sering berada dalam kondisi ter-charge. Bahkan meninggalkan laptop dalam kondisi ter-charge lebih baik dari pada terlalu sering menguras baterai hingga nol persen kemudian baru di charge. Kondisi tersebut justru yang akan merusak baterai. Source :  http://www.merdeka.com/