Hacker Ternama dan Aksi Berani Mereka
Hacker tidak berusaha keras untuk menjadi pusat perhatian. Namun setelah
John T. Draper menemukan cara untuk melakukan panggilan jarak jauh
secara gratis pada tahun 1972, ia menjadi mega bintang di kalangan
hacker yang kelak akan berkembang.
Draper menemukan bahwa jika ia dapat meniup alat penerima pada
teleponnya menggunakan peluit mainan dari sereal Captain Crunch, ia bisa
mendapatkan akses komunikasi jarak jauh secara gratis. Peluit ini
mengeluarkan nada 2.600
hertz yang memungkinkan Draper untuk mengakses sistem otorisasi
internal perusahaan telepon tersebut. Tidak heran jika Draper langsung
dijuluki “Captain Crunch.”
Tidak semua hacker menggunakan keahlian mereka untuk keburukan, namun
bisa dikatakan jika Kevin Mitnick tidak bermaksud untuk menolong
sesama. Departemen Kehakiman AS pernah menjuluki Kevin Mitnick sebagai
“pelaku kriminal komputer paling dicari dalam sejarah AS.” FBI juga
menampilkan dirinya pada poster “Paling Dicari”.
Dan dengan alasan yang baik. Mitnick, yang (ironisnya!) kini memiliki
perusahaan jasa keamanan internetnya sendiri, menggunakan keahliannya
yang luar biasa untuk membobol database departemen kendaraan bermotor
California dan berdasarkan Wired, “beberapa kali mengendalikan
switching hub telepon New York dan California dari jarak jauh.”
Beberapa pihak percaya bahwa Mitnick membobol sistem komputer milik
NORAD (yang mendasari “War Games”) Mitnick menolak tuduhan itu.
Anda tahu bagaimana beberapa stasiun radio suka memberikan hadiah
kepada penelepon secara acak? Kevin Poulson menemukan cara untuk
memastikan bahwa ia sangat beruntung saat KIIS-FM Los Angeles memberikan
hadiah sebuah mobil Porsche untuk penelpon ke-102. Poulson dan
teman-temannya membobol jalur telepon stasiun radio tersebut, memutus
semua panggilan masuk dan, simsalabim, dia menang. Poulson akhirnya
masuk penjara setelah muncul dalam tayangan “Unsolved Mysteries.”
Saat masih berusia 16 tahun, Jonathan James menjadi remaja pertama yang
dipenjara karena hacking. Seperti hacker yang berusia lebih tua, James
membidik organisasi pemerintah. Ia meretas sistem Badan Penanggulangan
Ancaman Pertahanan, dan membaca email-email yang sensitif.
Kemudian James meretas NASA dan mencuri software senilai lebih kurang
$1,7 juta. Berdasarkan ITSecurity.com, "James menjelaskan bahwa ia
mengunduh kodenya untuk melengkapi penelitiannya mengenai pemrograman
C, namun ia berpendapat, ‘Kode itu sangat jelek…jelas tidak sampai
senilai $1,7 juta seperti yang mereka klaim.'" Nah!
Saat Anda berfikir tentang hacker, Anda mungkin membayangkan seseorang
yang berada dalam ruang bawah tanah dikelilingi oleh beberapa monitor
yang menyala. Adrian Lamo justru sebaliknya. Lamo berada di kedai kopi,
perpustakaan dan warnet saat meretas ke dalam database perusahaan.
Dengan julukan “hacker tunawisma”, Lamo pernah meretas database milik
The New York Times dan menambahkan namanya pada daftar pakar di Koran
tersebut. Lamo kembali muncul dalam berita beberapa tahun yang lalu saat
ia melaporkan pengungkap rahasia WikiLeaks, Bradley Manning, ke pihak
yang berwenang.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentar Lah Dengan Baik Tidak Dengan Spam Dll !
Terima Kasih Salam Blogger.